view of Pacet Village

3 Januari 2011

review buku :

     Senyum Senyum Rasulullah
     By :     Fuad Kauma

Senyum Senyum Rasulullah (Paperback) by Fuad Kauma
'SENYUM YANG KAU BERIKAN KEPADA SAUDARAMU ADALAH SEDEKAH BAGIMU'

Begitu Nabi Muhammad berpesan dan itulah memang keseharian beliau. Senyum adalah perwujudan akhlak dan perangai Rasulullah, juga merupakan ungkapan perasaan beliau tidak hanya ketika menghadapi peristiwa yang lucu atau humoris tapi juga ketika menghadapi hal-hal yang menurut orang menjengkelkan.

Rasulullah bukanlah orang yang kaku atau sok berwibawa. Dalam kesehariannya beliau sering menyempatkan diri mengunjungi para sahabatnya, kalau mereka sedang berkumpuldan bersenda gurau beliau pun ikut bergabung mendengarkan cerita atau menyenangkan hati mereka.

Beliau dalam senda guraunya kadang melontarkan kata-kata yang pada mulanya salah dimengerti oleh lawan bicaranya tapi setelah dijelaskan akan membuat tersipu lawan bicaranya .
Sebaliknya beliau pun ternyata sering dikerjai oleh sahabat dan menjadi bahan lelucon, tapi beliau tidak marah dan jengkel , bahkan ikut tersenyum melihat tingkah laku mereka.

 Ada juga senyum Rasulullah yang membuat terharu ketika membacanya, yaitu:

 - Ketika melihat kehidupan anak dan menantunya yang serba kekurangan .
Ketika Fatimah dan Ali 'berebut' selimut berukuran pendek sehingga bila dipakai untuk menutup kepala maka kaki terbuka dan bila dipakai menutup kaki kepalanya terbuka.Beliau tersenyum penuh keharuan.
Pada waktu itulah Beliau mengajarkan : tiap kali habis shalat hendaklah kalian bertasbih, bertahmid dan bertakbir masing-masing 10 kali. Tiap hendak tidur bertasbih, bertahmid dan bertakbirlah masin-masing 33 X.
- Senyum Rasulullah pada hari terakhir,
Ketika melihat Abubakar yang mengimami salat berjama'ah pada waktu beliau sedang sakit.
Peristiwa ini terjadi pada hari Senin, yaitu hari wafat Rasulullah, saat beliau memandang kepada orang-orang yang tengah menunaikan shalat subuh.Beliau mengangkat tabir, membuka pintu kemudian berdiri di pintu rumah Aisyah.
Setelah selesai shalat para jamaah menyalami beliau yang tetap tersenyum, lalu pulang ke rumah masig-masing , begitupun Abubakar. Mereka mengira bahwa Rasulullah telah sembuh dari sakitnya... Tidak lama kemudian, sampailah berita duka yang sangat mengejutkan kaum muslimin, yaitu wafatnya Rasulullah.
Innalillahi winnailaihi Rajiun!

Subhanallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar