view of Pacet Village

20 Maret 2011

riview buku

Cecilia dan Malaikat Ariel: Kisah Indah Dialog  Surga dan Bumi   (Through a Glass,Darkly

Cecilia dan Malaikat Ariel: Kisah Indah Dialog Surga dan Bumi (P... by Jostein Gaarder
by Jostein Gaarder
 
Kisah pertemuan antara Cecilia seorang gadis kecil yang sedang terbaring sakit dengan sosok malaikat bernama Ariel yang 'bertugas' sebagai pendamping anak-anak yang sedang sakit parah. Dialog diantara mereka walaupun diutarakan dengan bahasa sederhana seorang gadis kecil tetapi sarat makna yang bahkan mungkin tidak akan terfikir oleh orang dewasa sekalipun.

Mereka berdialog tentang bermacam hal : tentang bumi dan surga; tentang perbedaan antara sosok malaikat  dan manusia; tentang kehidupan, tentang keabadian,tentang surga bahkan tentang Tuhan.
Malaikat yang biasa kita bayangkan bercahaya dan bersayap di sini digambarkan kecil , berkepala botak dan tidak bersayap.
Malaikat dan manusia sama -sama makhluk Tuhan yang mempunyai ruh tapi tentunya mempunyai banyak perbedaan. Malaikat mempunyai pengetahuan luas, mengetahui apa yang terjadi di bumi dan bisa hidup sampai berjuta tahun tapi mereka tidak bisa tidur dan bermimpi dan karena tidak mempunyai indra maka malaikat tidak bisa membedakan rasa pahit, manis panas, dingin ,dsb.
Manusia terdiri dari darah dan daging sehingga bisa tumbuh dari kecil sampai dewasa sedangkan malaikat tidak, manusia mempunyai indra yang bisa mengecap dan merasakan nikmatnya makanan, enaknya tidur dan indahnya mimpi dan hal-hal ini yangmembuat Ariel penasaran.
  Saya bersyukur  diciptakan sebagai manusia.!



-Mengapa kita diciptakan harus tidur ? Itulah cara kita beristirahat,menurut sebagian orang karena kita perlu bermimpi.
"Banyak orang amat menderita, sehingga mungkin mereka sudah mati karena kesedihannya seandainya saja mereka tidak memimpikan sesuatu yang indah disela-sela penderitaan mereka."


- "Apakah kau pernah bertemu dengan Tuhan ?
Ariel : " Aku sekarang bertatap muka dengan sepotong kecil diriNya . apapun yang kulihat dan kubicarakan dengan sepotong kecil diri Nya , sama artinya aku melihat dan membicarakannya dengan Dia."


- Manusia terdiri dari darah dan daging. “ Darah dan daging tidak lebih dari tanah dan air. Tapi , tuhan telah meniupkan sebagian ruh-Nya ke dalam dirimu. Karena itulah, ada bagian dirimu yang bersifat ilahiah.” ,


- Semua bintang suatu saat akan jatuh. Tapi, sebuah bintang hanyalah sepercik kecil bunga api dari mercusuar agung di langit sana."




Buku yang tidak terlalu tebal dengan cerita yang singkat namun memberi pelajaran dan makna yang sangat dalam ,disajikan dengan  menarik. Ternyata untuk memahami filsafat tidak selalu harus sambil mengerutkan dahi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar