Pernahkah kita membayangkan saat ini hidup tanpa media berita,- baik cetak maupun audio visual-, tentu susah mebayangkannya apalagi yang namanya televisi , tayangan televisi seakan-akan sudah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Dari anak balita sampai kakek nenek dapat memanfaatkannya tanpa perlu usaha dan tenaga yang banyak, tidak harus lancar membaca atau mempunyai kepintaran khusus, tinggal duduk dan pegang remote control langsung bisa menikmati sepuas hati. Tayangan televisi bisa kita lihat dari dini hari sampai larut malam, bahkan disaat tertentu nyaris 24 jam tanpa henti. Tapi... bagaimana isi tayangannya ? Tentu kita semua mafhum tayangan televisi tidak semuanya layak ditonton , mungkin lebih banyak yang tidak mendidik bahkan bisa berdampak negatif, salah satu penyebabnya adalah segi komersial yang dibungkus alasan ’permintaan pasar’. Bukan hanya anak-anak yang bisa terkena dampak dari tayangan-tayangan negatif tapi orang dewasapun banyak yang tidak sadar kalau disuguhi acara yang tidak bermutu, membodohi dan melecehkan logika.
Sudah saatnya kita memepunyai kemampuan bermedia (media literacy) sehingga kita dapat dengan cerdas memilih apa yang akan kita dan anak-anak konsumsi.
Media Literacy merupakan kemampuan dan kecerdasan individu dalam menggunakan media, bagaimana menempatkan dirinya di depan media, menjadi pelaku aktif dalam menyeleksi media yang mana dan isi informasi yang bagaimana yang pantas dan layak untuk dikonsumsi.
Dengan tidak ada kemampuan bermedia seseorang tanpa disadari hanya akan menjadi ‘robot’ atau ‘alat’ dari industri media., menyantap apapun yang disuguhkan , tidak mampu membedakan mana yang berkualitas bagus dan mana yang berkualitas sampah.
Mari kita tingkatkan kemampuan bermedia jangan lagi kita hanya menjadi ’robot’ untuk menonton televisi berjam-jam, dan tanpa disadari menjadi ’pekerja’ tanpa dibayar untuk menonton setiap acara televisi kemudian kita disulap menjadi sejumlah angka per kepala dan akan dihitung dan dijual kepada para pemasang iklan dengan sebutan ’rating’. Jadi siapa yang diuntungkan dengan kebodohan kita..?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar